Sukses Dibangun Setiap Hari
Pernahkah kita membayangkan kita adalah orang yang paling beruntung dengan segala kesuksesan yang menaungi kita atau sepertinya kegagalan selalu datang silih berganti dan kita selalu mengeluh akan nasib kita yang selalu buruk.
Kegagalan dan kesuksesan hanyalah sebuah pilihan dan hanya kitalah yang berhak untuk menentukan yang apa terbaik bagi kita. Siapa yang ingin sukses?
Pengelola rubrik:
Aribowo Prijosaksono, Roy Sembel, dan Tim ManDiri
Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps@hotmail.com) dan Roy Sembel (http://www.roy-sembel.com) adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE (http://www.inline.or.id), sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.
Oleh: David Paulus
Kelihatannya adalah pertanyaan yang mudah dijawab tetapi sangat sukar dilaksanakan. Tetapi kenyataannya sebagian besar orang yang kita kenal dan orang-orang disekeliling kita hampir tidak pernah meraih kesuksesan.
Mereka terus memimpikan dan membicarakannya tetapi kebanyakan dari mereka tidak serius menjalaninya. Sangat disayangkan, sebab sebagian besar orang atau bahkan kita tidak memahami akan arti sebuah kata ” Sukses”.
Sukses bukanlah sebuah keberuntungan atau nasib yang telah ditakdirkan. Kita tidak bisa hanya datang untuk membeli sebuah nomor undian dan berharap nomor keberuntungan membuat kita menjadi seorang milyuner.
Sukses juga bukan sesuatu yang kita peroleh di waktu-waktu keajaiban di dalam hidup kita, sukses bukanlah sebuah tujuan hidup tetapi melainkan tidak jauh dari sebuah gaya hidup kita, gaya dimana kita melakukannya setiap hari, dan satu-satunya cara untuk meraih sukses sejati adalah menerapkannya sepanjang hidup kita.
Sebelum saya melanjutkan tentang bagaimana membuka ”Pintu Sukses” di dalam kehidupan kita melalui ”kunci” sukses yang harus kita pegang, ada baiknya saya terlebih dahulu menjelaskan apa arti kata ”Gagal” dan berikut fakta-faktanya.
Kegagalan menurut Thomas Edison adalah: ”sesungguhnya masalah keegoisan saja. Orang-orang tidak bekerja keras karena, di dalam keegoisan mereka, mereka membayangkan mereka akan sukses tanpa melakukan usaha apa-apa.
Kebanyakan orang percaya bahwa suatu hari mereka akan bangun dan menemukan diri mereka kaya. Sebetulnya, kepercayaan mereka baru benar separuhnya, sebab memang setiap hari mereka bangun”.
Fakta selalu berbicara apa adanya, begitu juga, kenyataanya orang yang gagal selalu melakukan enam kebiasaan yang membuang-buang waktu dan akhirnya tanpa disadari terjadi berulang terus-menerus sepanjang hidupnya.
Fakta pertama adalah masalah kemalasan. Malas adalah penyakit yang mudah menular, bahkan pada tingkatan yang kronis, penyakit malas bahkan dapat membahayakan jiwa orang tersebut dan orang-orang disekitarnya. Salah satu contoh bentuk kemalasan adalah waktu yang dipakai untuk tujuan yang tidak berguna dan bermanfaat bagi orang tersebut, bahkan bukan juga untuk beristirahat.
Fakta kedua adalah masalah penundaan. Penundaan bagi segala sesuatu, sesungguhnya untuk masalah yang sepele, juga akan berkibat fatal bagi orang yang selalu menunda-nunda dan mengesampingkan hal-hal yang seharusnya bisa dikerjakan sekarang.
Fakta yang ketiga adalah menyangkut masalah gangguan-gangguan yang selalu mengakibatkan waktu penting terbuang percuma untuk hal yang kecil dari masalah sepele, sehingga memperbesar pokok permasalahan yang utama.
Fakta keempat, ketidaksabaran juga membuat manusia menjadi kurang teliti, kurang persiapan, ceroboh, atau keegoisan hati yang biasanya juga mengakibatkan kesalahan dalam penggunaan waktu.
Fakta kelima, kepuasan sesaat, yang ternyata dapat mengakibatkan orang-orang menjadi sombong, terlena akan keberhasilannya sehingga kemalasan mulai mucul dan akhirnya membuat orang tersebut kembali jatuh dan harus memulai dari awal lagi.
Fakta yang terakhir, dan juga yang paling menentukan keberhasilan dari seseorang kelak adalah tidak adanya sebuah perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam hidupnya. Rencana adalah sebuah pondasi dalam mebangun struktur kesuksesan, apabila rencana tersebut tidak disusun dengan baik dan dilaksanakan, maka kesuksesan dengan sendirinya juga tidak tercapai dengan maksimal.
William A. Ward pernah mengatakan bahwa, ”Seseorang yang sukses adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengerjakannya. Seseorang yang gagal adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengharapkannya.
Seseorang yang memutuskan untuk gagal adalah orang yang gagal untuk memutuskan dan kemudian menunggu”. Dengan mengutip dari kata-kata bijak tersebut, saya menyimpulkan bahwa kegagalan terjadi karena tidak adanya etos kerja keras yang dibangun setiap hari dalam mencapai sebuah kesuksesan oleh seseorang. Ingat sebuah kalimat dari Soichiro Honda yang mengatakan ”Keberhasilan mengandung 99% kegagalan ”.
Pribadi Positif
Di samping fakta-fakta mengenai seputar kegagalan dan beberapa definisi arti kata gagal dari berbagai tokoh, saya juga mau menambahkan bahwa dari sebuah kegagalan, orang-orang untuk mau menjadi sukses harus mempunyai sikap dan pribadi yang positif dan juga mengenal tidak ada kata terlambat dan pantang menyerah. Oleh sebab itu saya akan mengulas dua sikap dan kepribadian tersebut melalui beberapa contoh pengalaman hidup dari orang-orang yang berpengaruh pada masa kesuksesan karir mereka.
Sikap dan pribadi yang positif dalam arti kata yang sebenarnya adalah orang yang berani gagal, berjiwa besar, orang tersebut tidak pernah kehilangan semangat dan selalu mencoba untuk menolong dirinya sendiri dalam berbagai kesulitan.
Untuk mengilustrasikan sebuah contoh orang yang berkepribadian positif dalam kehidupan yang nyata, saya akan menceritakan sebuah pengalaman hidup yang dirangkum dari seorang yang sangat terkenal, penemu ulung yang bahkan namanya akan dikenang sepanjang masa dalam dunia modern.
Majalah Life menggelarinya manusia nomor satu di milenium kedua. Jumlah barang-barang yang berhasil diciptakannya membuat orang-orang terpana, sebanyak 1093 buah. Ia selalu mempatenkan penemuannya lebih banyak daripada siapa pun di dunia ini, kurang lebih satu kali setiap tahun selama enam puluh lima tahun berturut-turut.
Namanya adalah Thomas Alpha Edison. Banyak orang yang mengakui kemampuan Edison sebagai seorang yang berkreatifitas tinggi dan sangat jenius. Akan tetapi ia menamakannya sebagai buah dari hasil kerja keras. Baginya jenius adalah sembilan puluh sembilan persen dedikasi dan satu persen inspirasi. Selain dedikasi yang tinggi, sikap positif akan sebuah persoalan yang dimilikinya juga menentukan kesuksesan Edison.
Edison adalah seorang optimis yang bisa melihat hal yang terbaik di dalam segala sesuatu. Katanya, ”Jika kita melakukan semua hal yang bisa kita lakukan, kita akan membuat diri kita luar biasa”.
Ketika membutuhkan sepuluh ribu kali percobaan untuk mencari bahan yang paling tepat untuk membuat bohlam lampu, Edison tidak memandangnya sebagai kegagalan. Ia selalu mengumpulkan informasi dan mencari solusi yang terbaik dalam memecahkan permasalahannya. Keyakinan dan dedikasi yang sangat tinggi dapat disimpulkan dalam pernyataannya sendiri, ”Kebanyakan dari hidup yang gagal adalah orang-orang yang tidak menyadari seberapa dekatnya mereka pada kesuksesan pada saat mereka menyerah”.
Mungkin peristiwa yang paling mencatat sikap positif dan berjiwa besar dari seorang Edison berasal dari bagaimana ia memandang suatu kejadian tragis pada saat umurnya mencapai enam puluh tahun. Laboratorium yang terkenal di seluruh dunia yang dinamakan ”Kompleks Ide”, dengan empat belas bangunan yang dibangunnya di West Orange, New Jersey, terbakar habis pada bulan Desember 1914.
Bangunan utamanya sangat megah dan berukuran tiga kali lebih besar dari lapangan sepakbola, dari sanalah Edison dan para anak buahnya menciptakan penemuan baru, memproduksi barang-barang dan mengembangkan prototipe.
Bangunan tersebut menjadi model bagi pusat penelitian dan produksi modern terbesar di Amerika Serikat. Pada saat berdiri di luar dan menyaksikan kobaran api melahap laboratorium favoritnya, puluhan saksi mata melihat Edison berkata, ”Nak, jemputlah ibumu. Ia tidak akan pernah melihat api sebesar ini lagi”.
Lebih lanjut, kebanyakan orang akan hancur oleh insiden ini tetapi bukan untuk Edison. ”Aku berumur enam puluh tujuh”, katanya setelah tragedi tersebut, ”tapi belum terlalu tua untuk memulai yang baru. Aku telah melalui banyak peristiwa seperti ini”.
Edison membangun lab-nya kembali, dan tetap bekerja selama tujuh belas tahun berikutnya. Ia meninggal pada usia delapan puluh empat tahun. Jika Edison bukanlah merupakan pribadi yang positif, ia tidak akan pernah meraih kesuksesannya sebagai penemu. Jika anda melihat orang-orang di berbagai profesi mereka yang berhasil meraih kesuksesan dalam bentuk apapun, anda akan menemukan bahwa mereka hampir selalu memiliki pandangan positif terhadap kehidupannya.
Pernahkah kita merasa telah tua dalam menggapai cita-cita, atau kita merasa sudah terlambat untuk menjadi orang yang sukses dikarenakan oleh umur yang sudah lanjut, nasib yang buruk dan tidak pernah membaik, atau kita sangat trauma akan kegagalan yang akan berulang apabila kita mencoba sesuatu yang baru.
Apabila kita mengalami hal tersebut, yakinlah bahwa Anda tidak sendirian di dalam kehidupan yang beraneka ragam ini. Banyak orang-orang di sekitar kita merasa waktu mereka sudah terbuang percuma pada masa mudanya, sehingga di saat senja, bagi mereka tidak ada gunanya lagi untuk berjuang atau sedikitnya mencoba hal-hal yang baru meskipun hal tersebut dapat mengakibatkan sikap yang positif bagi mereka sendiri.
Kata-kata terlambat sudah sangat mengakar dan tertanam dalam alam pikiran mereka, sehingga mereka akan semakin jatuh lagi kedalam penderitaan dan akan selalu mengingat dan menyesalkan masa muda mereka yang diisi oleh segala hal yang tidak bermanfaat. Akibat lebih lanjut adalah timbulnya depresi, saling menyalahkan, rendah diri, malas, atau bahkan tindakan krimal akan terjadi apabila sifat dan sikapnya sudah tidak terkontrol lagi.
Tak Ada Kata Terlambat
Apabila Anda mengenal Ray Kroc dengan bisnis waralabanya yang sangat terkenal, McDonalds, kemudian penulis Joseph Conrad dengan cerita-cerita yang mengagumkan di berbagai novelnya yang laris, dan seniwati ”Grandma” Moses yang mulai melukis pada saat berumur tujuh puluh lima tahun dan menikmati dua puluh enam tahun kesuksesan karir di penghujung hidupnya, maka
Anda akan mulai berpikir lebih jernih lagi apabila anda merasa sudah terlambat dalam mendapatkan kesuksesan dan cita-cita dalam hidup anda ini. Sependapat dengan Robert Strauss yang mengatakan, ”Sukses memiliki sedikit kemiripan dengan bergulat dengan seekor gorila. Anda berhenti bukan pada saat anda lelah melainkan anda berhenti pada saat gorilanya lelah”, maka Ray Kroc, Joseph Conrad, hingga ”Grandma” Moses pun juga berbuat demikian di dalam karir kesuksesan mereka.
Ray Kroc, pengusaha restoran makanan saji cepat yang mendunia, McDonalds, lebih dari setengah masa hidupnya berada dalam garis kemiskinan. Ray Kroc adalah seorang salesman dari berbagai produk yang telah dijajakan, tetapi selalu hidup pas-pasan.
Setelah bosan menjalani profesi salesman dan sempat menganggur, dia mulai merintis usaha restoran hamburger pada usia lebih dari lima puluh tahun. Dia mengumpulkan seluruh uangnya untuk menyewa sebuah kios yang kemudian dijadikan restoran fastfood dan dinamakan McDonalds yang khusus menyajikan hamburger, hotdog, dan french fries.
Kini dengan berbagai strategi manajemen yang handal McDonalds tumbuh berkembang menjadi sebuah restoran fastfood terbesar di dunia dengan memiliki puluhan ribu franchise yang tersebar di hampir seluruh negara di dunia.
Ray Kroc mungkin tidak akan pernah bercita-cita dan berpikir restorannya suatu saat dapat menjadi sebesar ini, akan tetapi pelajaran yang berharga dan menarik dapat dipetik dari tidak adanya kata terlambat dan ketekunan untuk terus berusaha yang membuat Ray Kroc di usia senjanya yang masih menuai kesuksesan karir. Oleh sebab itu, kejarlah impian anda, tidak peduli betapa pun jauh kelihatannya.
Proses Panjang
Setelah mempelajari berbagai pengalaman menarik dari berbagai tokoh masyarakat akan kegagalan dan kesuksesan karir yang didukung oleh kepribadian mereka yang positif, maka saya akan mencoba mengenalkan beberapa ”kunci-kunci” sukses untuk membuka gerbang kesuksesan dalam kehidupan kita.
Kunci-kunci sukses tersebut terdiri dari; kunci pertama: sukses bukanlah tujuan untuk dicapai melainkan sebuah proses panjang yang harus diterapkan terus-menerus setiap harinya.
Banyak orang-orang beranggapan bahwa tolak ukur sebuah kesuksesan ditentukan oleh materi atau uang yang dimiliki, jabatan yang diraih ataupun dilihat dari kemenangan yang didapat. Tetapi sukses bukanlah semua hal yang diatas, melainkan sebuah proses hidup yang kita jalani setiap hari untuk mengetahui tujuan hidup kita, membantu sesama dan bertumbuh menuju potesi maksimum kita.
Kunci kedua adalah kita harus memahami bahwa Tuhan yang menciptakan kita, jadi sewaktu kita berada di dalam dunia ini kita mempunyai hak untuk menjadi seorang pencipta (co-creator) sama halnya seperti Tuhan, sang pencipta. Thomas Edison adalah salah seorang sang pencipta handal.
Seniman seperti para musisi, pelukis, novelis dan yang lainnya juga dapat disebut sebagai pencipta, namun dalam konteks dan tujuan yang berbeda. Tugas mulia pencipta bukanlah hanya sekedar mencari popularitas ataupun materi belaka, namun lebih dari itu, yaitu membantu dan berbagi rasa dengan orang-orang di sekitar kita dengan tujuan mendapatkan dan menjalani hidup yang lebih baik.
Kunci ketiga menyatakan, bahwa kita harus melayani orang lain seperti halnya kita melayani diri sendiri. Martin Luther King Jr. pernah berkata, ” Semua orang bisa menjadi hebat… Sebab setiap orang bisa melayani.
Kita tidak harus memiliki gelar sarjana untuk melayani. Kita tidak harus memiliki bahasa atau kondisi yang baik untuk melayani. Kita hanya perlu hati yang penuh dengan anugerah. Jiwa digerakkan oleh kasih”.
Kunci yang keempat mengajak kita untuk menggunakan seluruh kemampuan maksimal kita untuk menggapai impian dan kesuksesan. John C. Maxwell memberikan sebuah contoh, ”Sarasate, pemain biola terbesar di abad sembilan belas dari Spanyol, pernah digelari pemain jenius oleh para kritikus musik.
Menanggapinya, Sarasate menjawab, ”Saya? Jenius? Selama tiga puluh tujuh tahun saya berlatih empat belas jam sehari, dan baru sekarang mereka mengatakan saya jenius?” Contoh tersebut menjelaskan bahwa tanpa memberikan usaha yang maksimal kita juga akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal pula.
Selanjutnya kunci sukses yang kelima dan yang terakhir adalah menganjurkan kita semua untuk berimajinasi dan bermimpi setiap hari. Salah satu dari pemimpi terbesar abad dua puluh adalah Walt Disney.
Seseorang yang pertama kali menciptakan film kartun bersuara, berwarna, dan film kartun versi layar lebar pastilah adalah seseorang yang memiliki visi. Dan buah mahakarya dari visi dan impian Walt Disney adalah Disneyland dan Walt Disney World ketika suatu kali berjalan di tengah taman dalam suasana karnaval.
Mimpi itu indah dan mempunyai kekuatan seperti yang dikutip dari kata-kata Stella Stuart bahwa, ”Bermimpilah setiap hari karena di belakangku ada kekuatan tak terbatas, di depanku ada kemungkinan tak berakhir, di sekelilingku ada kesempatan tak terhitung. Mengapa aku harus takut?”
Enam Langkah
Setelah kita berhasil menemukan dan mengetahui kunci-kunci sukses tersebut diatas, maka untuk membuka sebuah gerbang kesuksesan, ada enam langkah yang harus anda persiapkan dalam menuju kesuksesan tersebut.
Enam diantaranya adalah, pertama-tama buatlah komitmen untuk bertumbuh setiap hari. Satu dari kesalahan terbesar yang orang buat adalah memiliki fokus yang salah. Sukses bukan datang dari membeli, meraih, atau memperoleh sesuatu, melainkan datang sebagai hasil dari pertumbuhan. Jika kita membuat sasaran untuk bertumbuh sedikit setiap hari, maka tak lama kemudian anda akan mulai melihat hasil yang positif di dalam kehidupan kita.
Langkah kedua adalah menghargai proses lebih dari peristiwa yang terjadi. Peristiwa dalam suatu kurun waktu tertentu memang baik untuk diambil sebagai sumber pengambilan keputusan, akan tetapi proses perubahan dan pertumbuhan memiliki nilai yang abadi.
Jika kita ingin naik ke tingkat kehidupan yang lebih baik, bertekadlah untuk terus-menerus memperbaiki diri kita.
Langkah ketiga menganjurkan kita untuk tidak menunggu inspirasi. Salah satu contoh pemain bola basket NBA yang terkenal, Jerry West pernah berujar, ”Anda tidak dapat melakukan banyak hal di hidup anda, jika anda hanya bekerja di hari-hari yang anda rasakan baik”. Orang-orang menjadi sukses karena mereka memotivasi diri dan memberikan yang terbaik dari hidup mereka. Maka untuk menjadi sukses, berjuanglah.
Bersedia mengorbankan kesenangan demi kesempatan adalah pedoman pada langkah keempat. Untuk menjadi sukses, ada prinsip yang mengatakan bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian.
Prinsip ini sangat tepat, dimana kadang kala kita melihat kesempatan hanya datang sekali saja dan di waktu yang sangat terbatas. Oleh sebab itu, hargailah waktu dengan pikiran-pikiran yang positif dan beristirahatlah apabila kita membutuhkannya. Sebab tanpa istirahat, seseorang tidak dapat bekerja. Tanpa bekerja, istirahat itu tidak memberikan manfaat apa-apa bagi kita.
Urutkan prioritas adalah langkah kelima menuju kesuksesan dalam kehidupan kita sehari-hari. Satu kesamaan yang dimiliki semua orang sukses adalah mereka menguasai kemampuan dalam mengorganisasi manajemen waktu. Bahkan yang paling utama, mereka dapat mengorganisasi diri mereka sendiri. Sebab ”Hidup itu seperti naik taksi, entah anda sedang berjalan ke suatu tempat atau tidak, argonya tetap berjalan”, menurut penuturan dari John C. Maxwell.
Ada beberapa cara untuk membuat waktu-waktu kita tidak terbuang dengan percuma, beberapa diantaranya adalah; lakukanlah hal-hal yang selalu ingin kita lakukan, hal-hal yang menaikkan tujuan hidup kita secara menyeluruh, hal-hal yang orang lain katakan tidak bisa terlaksana, hal-hal yang memanfaatkan kreatifitas dan hal-hal yang menolong kita untuk tumbuh mencapai potensi maksimal.
Langkah yang keenam dan merupakan langkah terakhir dalam menuju kesuksesan adalah memiliki impian yang besar. Memang kita tidak perlu membayar apa-apa untuk memimpikan hal-hal yang menakjubkan yang ingin anda capai, tetapi lakukanlah dari sekedar mengkhayal. Robert J. Kriegel dan Louis Patler, penulis buku If It Ain’t Broke, Break It, mengungkapkan, ”Kita tidak memiliki acuan pasti mengenai sejauh mana keterbatasan manusia itu. Semua tes, stopwatch, dan garis finish tidak dapat mengukur potensi manusia. Ketika seseorang mengejar impiannya, mereka jauh melampaui apa yang kelihatannya menjadi keterbatasan mereka. Potensi yang ada di dalam kita tidak terbatas dan masih banyak yang belum dijelajahi. Saat mana kita memikirkan keterbatasan, kita sedang menciptakannya”.
Mimpi dan potensi yang kuat untuk merealisasikan mimpi tersebutlah yang membuat manusia pertama kali dapat mendarat di bulan, membuat rudal nuklir, dan menciptakan penemuan-penemuan penting lainnya untuk kehidupan manusia yang lebih baik.
Setelah kita menerapkan langkah-langkah menuju gerbang kesuksesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, perkenankanlah saya menyampaikan beberapa fakta mengenai kesuksesan yang akan kita raih setiap hari di kehidupan kita.
Untuk menjadi sukses, kita tidak perlu beruntung atau kaya akan materi. Tetapi kita perlu mengetahui hal-hal penting ini. Pertama, kita adalah apa yang kita lakukan sehari-hari. Kedua, mula-mula biasakanlah membentuk kebiasaan, kemudian hari kebiasaan itu akan membentuk dan membantu kita mencapai keinginan kita. Ketiga, camkanlah bahwa membentuk kebiasaan sukses adalah semudah membangun kebiasaan gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar