Rabu, 06 Oktober 2010

Hamster





khumaedi_kommed


cara beternak hamster 1

1. Taruh tempat atau kandang mereka di tempat yang agak jarang di lewati manusia misalkan di bawah meja besar. Suapaya mereka saat ML kaga elu-2 liatin + ganggu kalihh yahh jangan lupa kasih juga rumah-2an yahh 
2. Kalau anda sudah liat si ce udah mulai keliatan hamil (perut besar) nahh sebaiknya langsung dehh bersihin kandang mereka biar mereka lebih tenang + kaga bau. usahakan bersihin kandang 1 minggu 1 x> karena biasanya setelah kandang bersih si robo-2 mulai dehh melahirkan. 
3. Kasih makan lebih banyak + mulai kasih toge + katuk 2 hari sekali biar susunya lebih banyak 
4. Setelah si bayi keluar usahakan jangan pegang si bayi-2nya biasanya hamsternya merasa anda akan menmggu anak-2 mereka dan bau kamu akan nempel di badan si bayi sehingga dia merasa ini bukan anaknya efeknya yahh bisa di makan dehh tuhh bocah-2 hamster









Memelihara hamster katanya susah. "Dua kali beli, dua kali mati," kata teman Raisa yang dibenarkan oleh Mamahnya. "Kalau tidak bisa memelihara cepat mati," kata Omang kemarin waktu berkunjung ke rumahku di Kalibata.

Saya sendiri tidak merasa susah memelihara hamster. Awalnya, beberapa bulan lalu Shemissa membeli hamster kecil warna putih. Setelah agak besar perangainya menjadi agak galak dan suka menggigit. Kami sekeluarga lalu pergi ke Jl. Barito untuk melihat-lihat berbagai jenis hamster yang dijual di sana. Ternyata, hamster yang dibeli Shemissa adalah hamster lokal yang panjangnya kalau sudah besar bisa mencapai 10 cm.

Kemudian saya membeli sepasang hamster, yang menurut penjualnya dari jenis Dominant Spot. Ciri-cirinya: (i) ada garis tengah warna hitam dari kepala hingga mendekati buntut, (ii) ada 3 kombinasi warna, yaitu hitam, coklat, dan putih, (iii) jinak dan tidak menggigit --tidak seperti jenis campbell atau hamster lokal, (iv) ukurannya tergolong sangat kecil dengan panjang dari depan hingga ekor hanya sekitar 5 centimeter sehingga nampak lucu.

Pasangan hamster itu kini sudah beranak-pinak. Pertama pada tanggal 25 Desember 2007, si Momo, nama yang diberikan oleh Shemissa, melahirkan beberapa ekor. Pas ketahuan melahirkan, beberapa bayi hamster sudah dimakan oleh induknya. Ada 2 kepala bayi hamster yang tergeletak di tengah kandang. Saat itu saya belum tahu bagaimana cara merawatnya.

Saya langsung konsultasi dengan penjualnya. Kata dia, kalau induknya stres memang suka memakan bayinya. Saran dia, langkah awal pisahkan dulu dari induknya yang jantan. Lalu saya beli satu kandang lagi, aquarium ikan hias yang ukurannya kira-kira panjang 40cm lebar 30cm dan tinggi 25 cm.

Induk betina beserta 4 ekor anaknya yang tersisa saya pisahkan ke kandang baru itu. Saya beri potongan kain dan makanan yang cukup untuk beberapa hari. Saya letakkan di pojok rumah dan saya tutup luarnya dengan kain lebar, biar suasanya gelap seperti di terowongan sesuai kehidupan aslinya.

Beberapa hari kemudian saya tengok, anaknya tinggal 2 ekor. Dua ekor ini , satu jantan dan satu betina, kemudian tumbuh besar hingga sekarang. Yang betina malah sudah melahirkan 4 ekor pada 27 Pebruari lalu.

Sementara itu, induk betina yang pertama saya beli, si Momo, sudah memberikan anak lagi pada 25 Januari 2008 sebanyak 7 ekor (2 ekor sudah dijual oleh Shemissa kepada teman-temannya dan 2 ekor diminta Dita), dan pada 25 Pebruari melahirkan lagi sebanyak 7 ekor.


***
Bagaimana sih cara merawat hamster agar bisa bertahan hidup dan beranak-pinak seperti itu? Beberapa tips memelihara hamster bisa saya sebut sebagai berikut:
  • Usahakan kandang selalu bersih dan kering. Gunakan pasir atau butiran batu yang biasa dijual di tempat penjualan hamster sebagai alasnya. Pasir ini berguna untuk mengeringkan kandang dari air kencing dan menghilangkan bau air kencing itu sendiri. Pasir ini juga bisa dipakai hamster untuk mandi sehingga bulunya terlihat rapih, kering, dan tidak bau.
  • Ganti pasir ini setiap minggu atau 2 minggu sekali dengan pasir baru. Setelah seminggu atau dua minggu, pasir ini akan terlihat kotor karena bercampur dengan kotoran dan sisa makanan. Jika mau sedikit repot, pasir yang sudah terpakai bisa dicuci, dikeringkan, dan dipakai ulang.
  • Cara mencucinya, pasir bekas pakai tadi direndam dulu agar kotoran dan sisa makanan mengambang sehingga mudah untuk dibuang dan dipisahkan dari pasirnya.
  • Beri makanan dan minuman yang cukup. Untuk makanan, saya memberi kuaci atau tumbukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya. Untuk minuman, sesuai saran penjualnya, jangan beri air langsung, tetapi beri kecambah (tauge) setiap pagi dan sore. Dengan demikian, kandang bisa terus kering sepanjang hari. Banyak orang memberi minum dengan air sehingga kandang menjadi basah dan hamster mudah sakit dan mati.
  • Tambahkan makanan baru hanya jika makanan yang sudah ditaburkan atau disediakan di tempat makanan sudah habis termakan. Ini untuk menjaga kebersihan agar tidak banyak sisa makanan berserakan di dalam kandang.
  • Jika induk betina melahirkan, pisahkan dari hamster pejantan atau hamster lainnya, dan perbanyak makan kecambah. Ciri-ciri hamster betina yang akan melahirkan terlihat dari bentuk perutnya yang membuncit dan si induk seperti gelisah mondar-mandir dalam kandang dengan tingkat keaktifan yang lebih tinggi dari biasanya. Jangan lupa beri potongan kain untuk membuat sarang buat bayi-bayi hamster yang akan dilahirkan.
Selamat mencoba memelihara hamster  teman.....





Ingin Melihat Bayi-Bayi Binatang yang Lucu 

Ini adalah alasan yang paling tidak tepat untuk memelihara seekor hamster.
Hamster bukan alat untuk memuaskan keingintahuan Anda terhadap proses
reproduksi makhluk hidup.

 Hamster memang termasuk hewan yang mudah memiliki anak tapi yang harus
Anda pikirkan adalah jumlah anak yang dihasilkan dari sepasang hamster.
Saya pernah membuktikan bagaimana pesatnya pertambahan sebuah komunitas hamster.
 Dulu saya memelihara sepasang hamster dari kecil dan kemudian membiarkan mereka
berkembang biak. Percaya atau tidak, dalam waktu 6 bulan saya sudah mendapatkan
200 ekor hamster hanya dari sepasang hamster tersebut! Dan untuk memenuhi
kebutuhan mereka, saya menghabiskan uang sekitar Rp 200.000/hari.
Biaya yang sangat besar bukan? Oleh karena itu berhati-hatilah jika Anda
memutuskan untuk memelihara hamster hanya untuk dikembangbiakkan.



















Alasan ini bahkan tidak tepat jika Anda berdalih akan memberikan atau menjual
 hamster-hamster itu kepada orang lain. Sebelum benar-benar memelihara seekor
 hamster untuk dikawinkan, coba Anda buat dulu daftar orang-orang yang mau menerima
hamster-hamster Anda. Apa Anda memiliki 50 orang di daftar Anda? Apakah semua
teman Anda mau menerima hamster Anda? Kalau tidak, bagaimana nasib anak-anak
hamster itu? Sekali lagi, tolong dipikirkan baik-baik. Jangan sampai ada nyawa yang
terbuang percuma hanya karena kesenangan sesaat yang Anda peroleh.




khumaedi_kommed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar