Jumat, 08 Oktober 2010

nasi khas kota cirebon

Nasi khas cirebon ya....nasi jamblang lah....nasi lengko juga lho....

khumaedi_kommed

semakin berlari saja kata "nasi Jamblang" di layar kaca dan dunia pendidikan dan pengetahuan....
entah kenapa nasi jamblang kini melejit seperti sudah sejajar kepopulerannya dengan temen satu kotanya,... yaitu "ketoprak"hehehe
berbanggalah warga cirebon yang kalau musim mudik kota cirebon dan kabupaten cirebon yang selalu di jadikan tempat shut kamera pemantau mudik, kini cirebon tambah dikenal lagi dengan menaiknya nasi jamblang....



nasi khas ini sangat unik dalam penyajiannya...yaitu cukup di ungkus dengan daun jati....
heran ya?...tapi itu lah khasnya dan dapat menimbulkan selera makan lebih ketika anda menikmatinnya....
salah satu penjual nasi jamblang yang sangat sukses adalah nasi jamblang mang Dul...
nasi jamblang mang dul terletak di sekitaran kota cirebon dijalan cipto...
sedangkan pemegang saham nasi jamblang di kabupaten adalah H.saderah yang tempat bashcamp-nya adalah di plered, desa weru-lor....
kedua pengusaha tersebut telah berhasil dalam mempopulerkan makanan khas di kotanya...

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
makanan selanjutnya yang sangat khas cirebon adalah NASI LENGKO....
berikut cuplikannya...


NASI LENGKO
Selain nasi jamblang ada juga jenis nasi lainnya yang juga digemari masyarakat Cirebon, yaitu nasi lengko. Meskipun berbahan dasar sama, yaitu nasi, penyajian dan lauknya berbeda. 
Nasi lengko agak sulit ditemukan di tempat lain kecuali di Jl. Pagongan, Cirebon. Warung milik H. Barno ini sudah 11 tahun berdiri dan buka setiap hari sejak pukul 6 pagi hingga 9 malam. Meski "cuma" warung, kapasitas pengunjung sampai 100 orang. "Tapi berjualannya sudah sejak tahun 70-an," tutur Hj. Yayah Rukiyah, istri Barno.
Awalnya memang hanya ikut-ikutan membantu kakak iparnya yang menjual nasi lengko. Setelah memiliki modal, Barno mendirikan warung nasi lengko sendiri. Kini sehari ia harus menyediakan 40 kg beras untuk melayani para pelanggannya.
Nasi lengko sebenarnya mirip dengan nasi pecel. Isinya berupa nasi yang di atasnya diberi irisan kecil timun, taoge, daun bawang, irisan tempe, dan tahu. Kemudian disiram dengan bumbu kacang yang lumayan pedas beserta taburan bawang goreng. Nasi lengko kurang lengkap jika tidak dinikmati dengan sate kambing. Satu porsi nasi lengko mencapai Rp 4.000, sedangkan sate kambing mencapai Rp 6.000 per sepuluh tusuk.
Lantas apa, sih, sebenarnya rahasia nasi lengko. "Semuanya dikerjakan secara tradisional," jelas Yayah. Untuk menanak nasi, ia menggunakan kayu bakar. Untuk menggoreng tahu atau tempe digunakan anglo (kompor tradisional) yang menggunakan arang. Memang cukup repot, "Tapi ini demi mempertahankan rasa", ujarnya lagi. Selain itu, tempenya didatangkan dari Wanasaba, Kabupaten Cirebon yang khusus membuat tempe untuk nasi lengko yang berbentuk kotak-kotak kubus kecil sepanjang 4 cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar